Visemedia.id | Lebak – Sejumlah warga kampung Tambakbaya Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Banten mengeluhkan bau tidak sedap yang diduga berasal dari aktivitas usaha pengolahan ayam.
Warga menyebut sejak usaha tersebut beroperasi, lingkungan nya menjadi bau dan ganggu kenyamanan.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengaku, bau menyengat itu sudah berlangsung selama tiga minggu dan sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar.
“Ada perusahaan tulang ayam, udah tiga minggu kampung bau bangkai, bikin enggak nyaman. Makan juga jadi kurang berselera,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Senin (29/10/2025).
Untuk menghindari aroma bau tak sedaap itu,warga terpaksa harus tutup hidung saat melintasi lokasi usaha pengolahan ayam.
“Baunya minta ampun Pak, bikin bengek sama nyesek ke dada, saya takut ada penyakit, apalagi saat ini lagi musim penghujan juga jadi rentan penyakit,” ujarnya.
Lokasi pengolahan ayam tersebut jarak nya tak jauh dari kantor Desa Tambakbaya,”Di Kampung Tambakbaya lewat kantor desa sekitar 300 meter,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, Iwan Sutikno, mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan warga dengan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
“Kami belum menerima laporan resmi, tapi kalau memang ada keluhan bau, nanti kami akan cek langsung ke sana. Kita lihat dulu izinnya seperti apa, pengelolaannya seperti apa,” kata Iwan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (29/10/2025).
Iwan menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim pengawasan untuk memastikan waktu kunjungan lapangan.
“Kami akan komunikasikan dulu dengan tim pengawasan. Kalau jadwal memungkinkan, besok akan kami arahkan untuk turun ke lokasi,” ujarnya.
“Bau itu sifatnya subjektif, jadi kita perlu alat ukur untuk mengetahui tingkat kebauannya dan emisi yang ditimbulkan. Dari situ nanti bisa kita simpulkan apakah memang melanggar atau tidak,” jelasnya.
Dari informasi sementara yang dihimpun, usaha pengolahan ayam tersebut berbentuk home industry namun berskala cukup besar, dengan jumlah karyawan lebih dari 20 orang.
DLH Kabupaten Lebak memastikan akan menindaklanjuti laporan warga dan mengambil langkah sesuai hasil pemeriksaan lapangan.
Hingga berita ini diturunkan wartawan sudah mencoba mengkonfirmasi sang pemilik usaha ayam tersebut, mulai mendatangi lokasi hingga mencoba melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon namun tidak direspon oleh sang pemilik.**











































