Visemedia.id,Serang | Dituduh tanah ijazah para santri,Pimpinan Ponpes Al-dzikri Kecamatan Taktakan Kota Serang Banten siapkan keluarkan ijazah asalkan para santri lunasi tunggakan.
Para Santri yang merasa ijazah nya ditahan diminta datang baik baik ke Ponpes Al-dzikri untuk mengambil nya,ijazah dapat diambil dengan syarat lunasi kewajiban dan administrasi.
“Utang santri mulai dari 5 juta sampai ada yang lebih fantastis lagi yakni 16 juta rupiah,”Kata KH Ahmad Sumarwan,Jumat 11/7/25.
Para santri yang mondok di Ponpes ini dikenakan biaya sahriyah atau bulanan sebesar 400 ribu rupiah serta biaya pemeliharaan.
Ponpes Al-dzikri sangat terbuka bagi santri yang tidak bisa nebus ijazah”jika tidak mampu menebus ijazah maka bikin surat keterangan tidak mampu atau bisa datang langsung ke Ponpes secara kekeluargaan,”ujar KH Ahmad Sumarwan.
Ijazah MTs,MA maupun SKL para alumni ada di Ponpes,semua dokumen tersebut dapat diambil,pengambilan tidak bisa diwakilkan sehingga para santri harus datang sendiri ke Ponpes dengan terlebih dahulu menyelesaikan kewajiban nya.
“Kemenag nya juga ga mau nalangin,lumayan uang nya buat membangun pesantren,ditunggu di pesantren pengen nya mereka(santri) ijasah dianterin ke kemenag,”jelas nya.
Pengurus Ponpes Al-Dzikri tampak nya mulai gerah dengan tudingan para alumni Santri,para santripun diminta datang sendiri ke Ponpes.
Kondisi jumlah santri di Ponpes Al-dzikri saat ini terus menurun imbas pemberitaan penahanan Ijazah bahkan santri yang ada hanya berjumlah 60 orang.**











































