Visemedia.id | Cilegon –Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Cilegon, Ahmad Suhandi, mengusulkan agar Kota Cilegon memiliki pusat perbelanjaan yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan industri. Ide itu ia sampaikan pada Selasa (16/9/2025).
Dengan menekankan pentingnya menangkap peluang besar dari potensi permintaan industri di kota baja ini.
Menurutnya, Cilegon sudah lama dikenal sebagai kota industri dengan konsentrasi perusahaan skala nasional maupun internasional.
Kondisi tersebut membuka peluang besar bagi tumbuhnya sektor perdagangan penunjang industri.
“Banyak industri PMA dan PMDN berdiri di Cilegon, tapi belum ada satu tempat khusus di kota kita yang menyediakan sparepart, oli, atau material pendukung lainnya secara mudah dan lengkap,” ujar Ahmad Suhandi yang lebih dikenal dengan Andi Jempol.
Berdasarkan data DPMPTSP Banten, pada tahun 2024 realisasi investasi di Kota Cilegon mencapai Rp 28,1 triliun, terdiri dari PMA sekitar Rp 26,8 triliun dan PMDN sekitar Rp 1,2 triliun. Angka tersebut menjadi bukti bahwa Cilegon bukan hanya pusat industri Banten, tetapi juga salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia.
Andi menilai, potensi kebutuhan barang industri di Cilegon luar biasa besar. Dari sparepart mesin, oli, bahan kimia ringan, hingga komponen mekanik dan elektrikal, semua menjadi kebutuhan harian perusahaan. “Permintaannya tinggi sekali, ini peluang yang harus ditangkap,” tegasnya.
Ia juga menyoroti besarnya kebutuhan material untuk proyek konstruksi, terutama elektrikal dan perpipaan. Proyek-proyek pengembangan kawasan, infrastruktur publik, hingga ekspansi pabrik di Cilegon membutuhkan pasokan cepat dan berkualitas.
“Material elektrikal dan perpipaan itu kebutuhan proyek yang terus ada. Setiap pembangunan pasti butuh, dan Cilegon punya pasar besar untuk itu,” tambahnya.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah kota bisa memanfaatkan gedung eks Matahari Lama di Jombang sebagai lokasi mall industri.
“Gedung eks Matahari lama di Jombang bisa difungsikan untuk mall itu,” ujar Andi.
Menurutnya, lokasi ini strategis karena berada di pusat kota dan dekat dengan akses transportasi.
Ide mall industri bukan untuk mengatasi keterbatasan, melainkan untuk mengambil peluang besar dari pasar yang sudah ada. “Potensinya besar sekali, kita jangan menunggu, tapi harus tangkap peluang permintaan yang terus tumbuh,” jelasnya.
Lebih jauh, ia berharap UMKM lokal juga dapat ikut terlibat. Dengan hadirnya pusat industri, UMKM bisa menjadi penyedia komponen ringan, oli, pelumas, aksesoris pabrik, hingga jasa pendukung. “UMKM Cilegon bisa memanfaatkannya,” kata Andi.
Menurutnya, integrasi antara industri besar dan UMKM lokal akan menciptakan rantai pasok yang lebih efisien. Hal ini bukan hanya mendorong perputaran ekonomi lokal, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru di sektor perdagangan.
“Kalau industrinya sudah besar dan banyak, kenapa kebutuhan pendukungnya tidak kita sediakan di sini? Ini bukan soal keterbatasan, tapi soal menangkap peluang pasar yang nilainya sangat besar,” ungkapnya.
Andi menegaskan, keberadaan mall industri akan memberikan multiplier effect. Perusahaan tidak perlu mencari kebutuhan di luar kota, sementara UMKM lokal mendapat akses pasar baru yang lebih luas.
Selain itu, keberadaan pusat ini akan memperkuat daya tarik investasi Cilegon. Investor baru akan lebih tertarik karena melihat dukungan ekosistem industri yang lengkap.
“Kalau semua barang pendukung sudah tersedia di sini, investor akan merasa lebih nyaman datang ke Cilegon,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar Pemkot Cilegon tidak ragu mengambil langkah berani. Gedung kosong yang strategis jangan dibiarkan terbengkalai, melainkan harus dihidupkan kembali dengan fungsi baru yang produktif.
“Jangan biarkan gedung strategis itu terbengkalai. Kita bisa hidupkan lagi jadi pusat perbelanjaan industri,” katanya.
Andi optimistis, jika pemerintah, HIPMI, pelaku UMKM, dan investor lokal bekerja sama, maka mall industri ini akan menjadi tonggak baru bagi pertumbuhan ekonomi Cilegon. “Kalau peluang sebesar ini tidak kita tangkap, kita akan kehilangan momentum,” pungkasnya.