Visemedia.id – Kebijakan Efisiensi anggaran membuat industri perhotelan di Ibukota Provinsi Banten ketar ketir karena efisiensi pasti berdampak pada Omzet.
Nasib Ribuan karyawan hotel di Kota Serang terancam imbas efisiensi anggaran karena efisiensi akan membuat omzet hotel menurun drastis.
Efisiensi anggaran akan berdampak pada tiga sektor yakni Keberlangsungan karyawan,Setoran pajak dan Perekonomian UMKM,”dengan efisiensi anggaran otomatis kegiatan pemerintah yang biasa digelar di hotel berkurang maka pendapatan hotel pasti menurun,dengan pendapatan menurun otomatis setoran pajak juga berkurang,tak hanya itu UMKM juga terdampak karena hotel biasa nya pesan bahan bahan makanan dari UMKM,”Kata ketua Perhimpunan hotel dan restoran Indonesia(PHRI)Badan pimpinan cabang Kota Serang Indah Siti Rejeki.
“Tamu hotel dari Jakarta saat ini sudah mulai berkurang,entah bagaimana kondisi bisnis di Jakarta,apakah sudah kena efisiensi,efisiensi anggaran akan berdampak pada menurun nya omzet,kalo kami masih bisa menjaga karyawan kami dengan omzet itu bagus,tetapi kalo tidak maka akan pengurangan karyawan atau kesepakatan upah”Kata Indah.
Jika omzet hotel terus menurun maka pengelola hotel tak akan sanggup bayar upah sesuai UMK.
Menurut Indah,saat ini dampak efisiensi memang belum terasa namun nanti setelah Lebaran idul Fitri sekira bulan April pasti terasa,oleh karena itu ia ingin berdialog dengan pemerintah daerah agar efisiensi tidak terlalu berdampak pada Omzet hotel.
Meski okupansi menurun dan efisiensi anggaran namun PHRI akan terus berupaya mempertahankan para karyawan agar tetap bisa mendapat THR dan bisa bergembira merayakan hari raya idul Fitri 2025.**