Direktur Eksekutif Indonesia Politics Research & Consulting (IPRC) M Indra Purnama mengungkapkan politik dinasti tutup ruang untuk anak muda. Politik dinasti dirasa tidak adil untuk generasi muda yang sudah melalui kaderisasi di partai politik.
Hal ini disampaikan dalam Prakongres III Partai NasDem 2024 yang diselenggerakan di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Diskusi ini mengangkat topik Putusan MA Perubahan Usia Pencalonan Daerah, Demokratisasi atau Karpet Merah Penguasa?
“Karena politik dinasti diakui atau tidak, akan menutup ruang-ruang politik hari ini untuk anak anak muda yang sudah melakukan kaderisasi dan melakukan apa ya pembelajaran pendidikan politik secara baik,” kata Indra di NasDem Tower pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Ia menyebut politik dinasti tak memberikan pendidikan politik yang baik. Meskipun, sosok yang diusung dianggap berkompeten.
“Ada anggapan bahwa politik dinasti itu sebetulnya bisa baik baik saja selama orangnya kompeten dan baik-baik. Saya jawab tidak,” ungkap Indra.
Prakongres III NasDem kali ini turut menghadirkan dua narasumber lainnya, yaitu Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Violla Reininda, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Hubungan Legislatif. Krisantus Tobias jadi moderator acara.