Visemedia.id | Serang – Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Serang, Banten, mengalami fluktuasi signifikan dalam dua gelaran Pilkada terakhir.
Pada pemilihan kepala daerah 27 November 2024 lalu, tingkat partisipasi pemilih di daerah ini tercatat mencapai 73,65 persen, melonjak dibandingkan Pilkada tahun 2020 yang hanya tercatat sebesar 62,13 persen.
Namun, antusiasme tersebut justru merosot kembali dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar pada Sabtu 19 April 2025 kemarin.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang, partisipasi pada PSU kemarin hanya mencapai sekitar 65 persen dari total 1,2 juta daftar pemilih tetap (DPT).
Angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan jika dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya, meskipun masih lebih tinggi dari partisipasi tahun 2020.
Komisioner KPU Kabupaten Serang, Septia Abdi Gama, mengungkapkan bahwa penurunan partisipasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari teknis hingga momentum waktu pelaksanaan.
“Banyak faktor yang mempengaruhi turunnya jumlah pemilih pada PSU 19 April kemarin. Waktu persiapannya terbatas, anggaran yang tersedia juga minim, serta berdekatan dengan momen libur pasca Lebaran yang membuat sebagian masyarakat sudah kembali ke aktivitas luar kota,” ujar Gama saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (22/4).
Gama juga menekankan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya sosialisasi ulang untuk meningkatkan kesadaran pemilih, namun tantangan di lapangan membuat hasilnya tidak semaksimal harapan.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan waktu dan sumber daya yang ada. Tapi memang kondisi pasca-libur dan mobilitas warga yang tinggi menjadi tantangan besar dalam menggerakkan partisipasi masyarakat,” tambahnya.
Meski demikian, KPU Kabupaten Serang tetap mengapresiasi partisipasi publik yang masih tergolong cukup tinggi untuk ukuran PSU dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu di masa mendatang.